Pada era reformasi saat ini, kita sangat mudah mengakses informasi. Sehingga kita angkatan generasi muda bangsa Indonesia tidak mudah untuk dibodohi. Kemudahan mengakses Informasi merupakan salah satu alat bagi kita untuk mencapai perubahan yang di cita-citakan. Jika kemudahan mengakses informasi merupakan salah satu alat perjuangan, maka yang perlu kita pertanyakan sejauh mana kemampuan setiap individu generasi muda Bangsa Indonesia dalam menggunakan alat tersebut. Kelihaian kita dalam menggunakan alat tersebut merupakan salah satu penentu, kita sampai atau tidak kepada tujuan yang di cita-citakan bersama.
Sebenarnya bila kita mengulas kembali tentang tanda-tanda terjadinya perubahan sosial yang pernah terjadi dibelahan dunia. Sebahagian besar sudah terjadi dinegara kita, dimulai dari Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap organisasi, tingginya angka pengangguran, tingginya angka perceraian, banyaknya anak lahir diluar nikah dan banyaknya anak yang meninggalkan rumah. Ini semua merupakan bagian dari bahasa-bahasa akan datang perubahan. Jika para angkatan tua yang terlibat dalam elit politik masih terus bermain-main api dengan yang namanya korupsi, maka bahasa terakhir akan datang yaitu resesi ekonomi yang berkepanjangan akan terjadi.
Pada Hakikatnya timbulnya resesi ekonomi yang diakibatkan korupsi bukan karena aset negara kita menurun, akan tetapi banyaknya transaksi non formil yang dilakukan koruptor dengan pemodal asing dengan menggunakan mata uang asing berdampak pada kecintaan pelaku usaha dalam negeri terhadap Rupiah. Hal ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah yang sebahagian besar digunakan masyarakat menengah kebawah dalam melakukan transaksi. Pada akhirnya ketika nilai tukar rupiah sudah melemah, tentu akan berpengaruh besar terhadap penurunan nilai bangsa kita pada sistem permodalan yang telah tercover secara global. Kita sebagai generasi muda dari golongan menengah kebawah, tidak bisa berbuat banyak kecuali hanya bisa mempertahankan progress perjuangan dengan kemandirian.
Semua yang disebutkan diatas merupakan bahasa perubahan, tinggal bagaimana kita angkatan generasi muda bangsa Indonesia tetap bertahan dan terus memotivasi diri agar tetap semangat dan progres dalam mengguna setiap alat perjuangan secara maksimal. Pembenaran angkatan tua yang serakah dan haus kekuasaan, hanyalah untuk mengelabui generasi muda agar tetap tunduk bagaikan anjing piaraan. Namun pada hakikatnya semangat dalam menjalankan usaha-usaha untuk mencapai perubahan itu sudah terkikis dari jiwa mereka. Hal ini jelas, bisa kita baca dari sikap dan tindakan angkatan tua dalam mengelola negara yang kita cintai ini, mulai dari daerah sampai tingkat pusat. Yang bisa kita lakukan meningkatkan kwalitas sumberdaya manusia dengan mendorong kemandirian ekonomi dan menggunakan teknologi informasi semaksimal mungkin pada tingkatan sektor-sektor perjuangan strategis.
Komando Strategi Mahasiswa Merdeka 100 %
Posting Komentar