Headlines News :
Home » » KAMPUSKU RUMAHKU

KAMPUSKU RUMAHKU

Written By Unknown on Jumat, 26 April 2013 | 00.24


KAMPUSKU
A. MENGAPA KITA ADA DIKAMPUS.?
1.      Terbawa oleh harapan dan impian, tetang masa depan yang gemilang, dengan Tekat mempelajar ilmu pengetahuan dan mengasah kemampuan. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan syang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2.      Terbawa oleh tuntutan pekerjaan dengan harapan naik jabatan dan mendapatkan penghasilan yang lebih baik serta meningkatkan kedudukan sosial.
3.      Terbawa oleh kejenuhan dirumah sambil mengisi waktu luang, mumpung kampus murah dengan harapan ketemu banyak teman dan atau Syukur-syukur dapat jodoh yang lebih baik.
Gambaran jawaban beberapa Mahasiswadari sekian banyak jawaban yang aku dengar, namun apapun itu merupakan esensi motivasi yang membawa kita dari lingkungan hidup dimasyarakat kelingkungan akademis, kemudian menyatukan kita disatu kampus yang merupakan lembaga pendidikan yang memiliki aturan dan disiplin. Entah, jawaban-jawaban diatas dalam proses seleksi waktu membawa kita kepada satu kesadaran baru tentang ilmu pengetahuan, yang membawa perubahan untuk kita sendiri dan orang lain, hanya waktu yang akan menjawab.
Kemudian dalam proses waktu juga yang menentukan kita beradabtasi dengan lingkungan masyarakat kampus. Dimana kita berintraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang yang memiliki rasio ilmiah.
Seiring berjalannya waktu juga, yang tetap bertahan dikampus pasti merasakan datang dan perginya teman dengan berbagai alasan. Sebagahagian pergi karena tuntutan ekonomi, sebagahagian pergi karena jodoh dan ada juga kaerana usia. Kepergian teman dengan berbagai cara dan lakon masing-masing, ada yang pergi dengan menyisakan kenangan indah dan ada juga yang pergi dengan kekecewaan dan kebencian. Namun saat kita berjumpa lagi menjadi bahan tertawaan yang manis untuk dikenang, mesti itu sebuah kesalahan ataupun kebenaran.
Memang silih bergantinya masa dan musim yang membawa kita kepada sebuah kesadaran pembelajaran antara puisi dan intusi yang kita temukan pada kehidupan selalu menuntut kearifan dan kebijaksanaan.
Namun duka tetaplah luka ketika kita melihat ribuan mahasiswa dikampus dengan ekonomi menengah kebawah, yang membawa segudang impian dan harapan kedalam sebuah instusi pendidikan yang memiliki sistem pengelolaan yang bobrok. Bukan niat kita mencaci atau mengungkapkan keburukan rumah sendiri. Namun ungkapan itu lahir dari rasa sayang kita terhadap sebuah institusi pendidikan yang kita harapkan berubah. Padahal perubahan yang kita harapkan hanya sedikit, jangan menghalang-halangi Mahasiswa untuk mengaktualisasi diri, masalah biaya dan pasilitas mahasiswa sadar sendiri akan kebutuhan serta pengelolaannya dalam berkelompok dan berkreasi bersama.
Kemaren seorang dosen bertanya, Mengapa kampus yang memiliki Mahasiswa 28.000 orang tidak bisa menghidupi seorang tukang buku bekas didepan kampus..?  aku jawab, iya.. aku tahu toko buku itu, dulu ada 3 toko buku bekas dan baru didepan kampus, dulu aku sering singgah disana sekedar baca dan terkadang beli. Namun dibalik jawaban bibir dalam hati aku berkata “jika anda tahu banyak mahasiswa yang sampai wisuda dikampus ini, tidak pernah menginjakkan kaki keperpustakaan bagaimana ekspresi anda.? Padahal gak bayar..! Sampe bukunya pada lapuk  tidak ada yang baca. Hal ini terjadi bukan karna keapatisan mahasiswa, akan tetapi Karena paranoit berlebih dari pengelola kampus menimbulkan kekakuan, sehingga antar mahasiswa tidak saling asah, asih dan asuh secara mandiri. Kamu sebagai dosen ketemu sama mahasiswa Cuma 90 menit setiap hari, mahasiswa dengan mahasiswa boleh dikatakan 24 jam. Semestinya disinilah fungsi fasilitator dan pengelola perguruan tinggi memfasilitasi intensitas pertemuan mahasiswa dengan mahasiswa, menjadi intensitas pertemuan yang positif sehingga terbangun budaya antar sesama mahasiswa saling asah, asih dan asuh, bukannya malah intensitas pertemuan mahasiswa dikampus dibatasi, ditekan dan diadu domba karena ketakutan mengganggu kepentingan bisnis fasilitator dan pengelola perguruan tinggi. Jika perlakuannya demikian, slogan pendidikan murah itu modus donk.? Tanpa ketulusan dan keikhlasan..?”
B. APA KESAN PERTAMA ANDA KETIKA MASUK KAMPUS..?
1.     Bagi yang bermotivasi pada jawaban pertanyaan A.1. wah gedungnya mewah tapi sayang ya.! Kompetensi dosennya masih kurang memadai dan dosen-dosennya dikelas melarang serta menjelek-jelekkan kelompok mahasiswa. Laboratoriumnya masih kurang banget alatnya, perpustakaannya miskin referensi buku-buku, fasilitas ekstrakulikulernya tidak ada.
2.     Bagi yang bermotivasi pada jawaban pertanyaan A.2 lumayan juga perkuliahan dengan sisa tenaga dari pekerjaan.
3.     Bagi yang bermotivasi pada jawaban A.3 wah ceweknya cantik-canti dan bohay atau cowoknya ganteng-ganteng tapi kere.
Namun terlepas dari apapun jawabanmu merupakan auto kritik bagi mereka yang mau memperbaiki diri, tetapi bagi mereka yang tidak mau dan atau siap dikritik kamu akan diincar saat pulang kuliah, setidaknya mendapat satu atau dua kali tampolan. Karena jawabannya sudah mengganggu ladang bisnis mereka.
D. BAGAIMANA PENGALAMAN ANDA SELAMA EMPAT SMESTER DIKAMPUS..?
Pengalaman akan terus menyentuh daya pikir kita, serta memandu kita kepada teori-teori abstrak atau opini yang pernah kita pelajari atau baca, hingga membawa kita kepada sebuah kesadaran atau pemahaman baru. Kemudian kesadaran dan pemahaman baru akan memandu kita pada realitas dan manfaat pendidikan yang sesungguhnya, hingga pengalaman dan pengetahuanlah yang membuat kita mengerti mana tindakan orentasi bisnis, politis dan atau mana orentasi akademisi murni dalam suatu institusi, jawaban bingung  ;
1.     Bagi yang bermotivasi jawaban pertanyaan A.1, A.2 dan A.3 bingung kok banyak banget tagihan, uang seminar, parkir, kunjungan praktek dan lain-lain.
2.     Bagi yang bermotivasi jawaban pertanyaanA.1, A.2 dan A.3 bingung kok ketika cuti paksa tidak ada surat pemberitahuan dan saat didrop out tidak ada surat peringatan 1, 2 dan 3.
3.     Bagi yang bermotivasi jawaban pertanyaan A.1, A.2 dan A.3 bingung kok pas kemaren petugas pengawas dikti datang alat laboratoriumnnya lengkap, buku-buku perpustakaannya lengkap, tapi hari ini tidak ada. Kata kuncinya ada pada sinsalabin.
4.      Bagi yang bermotivasi jawaban pertanyaan A.1, A.2 dan A.3 bingung kok banyak bangat aturan, struktur dan kewenangan pengelola pendidikan yang tidak jelas. Purek I kok ngatur rektor, Purek III kok gak mengikuti perintah pak rektor. Tapi akan kata kuncinya hanya satu “Kata Ketua yayasan”.
Terlepas dari kebingungan-kebingungan yang anda hadapi nikmati sajalah ketimbang hanya membuat sampah dalam pikiranmu, tetapi jangan coba-coba menggunakan kata kunci diatas itu hanya berlaku untuk jabatan Kepala Prodi keatas. Okey selamat berbingung Ria, tetapi dalam kebingunganmu tetap kedepankan kehati-hatian dan ketelitian dalam menempatkan pilihan dan tindakan.
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2014. Komando Strategi Mahasiswa Merdeka (KOSTUM MERDEKA) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger