KAMPUSKU
A. MENGAPA KITA ADA
DIKAMPUS.?
1. Terbawa
oleh harapan dan impian, tetang masa depan yang gemilang, dengan Tekat
mempelajar ilmu pengetahuan dan mengasah kemampuan. untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan syang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
2. Terbawa
oleh tuntutan pekerjaan dengan harapan naik jabatan dan mendapatkan penghasilan
yang lebih baik serta meningkatkan kedudukan sosial.
3. Terbawa
oleh kejenuhan dirumah sambil mengisi waktu luang, mumpung kampus murah dengan
harapan ketemu banyak teman dan atau Syukur-syukur dapat jodoh yang lebih baik.
Gambaran jawaban
beberapa Mahasiswadari sekian banyak jawaban yang aku dengar, namun apapun itu
merupakan esensi motivasi yang membawa kita dari lingkungan hidup dimasyarakat
kelingkungan akademis, kemudian menyatukan kita disatu kampus yang merupakan
lembaga pendidikan yang memiliki aturan dan disiplin. Entah, jawaban-jawaban
diatas dalam proses seleksi waktu membawa kita kepada satu kesadaran baru
tentang ilmu pengetahuan, yang membawa perubahan untuk kita sendiri dan orang
lain, hanya waktu yang akan menjawab.
Kemudian dalam
proses waktu juga yang menentukan kita beradabtasi dengan lingkungan masyarakat
kampus. Dimana kita berintraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang yang
memiliki rasio ilmiah.
Seiring
berjalannya waktu juga, yang tetap bertahan dikampus pasti merasakan datang dan
perginya teman dengan berbagai alasan. Sebagahagian pergi karena tuntutan
ekonomi, sebagahagian pergi karena jodoh dan ada juga kaerana usia. Kepergian
teman dengan berbagai cara dan lakon masing-masing, ada yang pergi dengan
menyisakan kenangan indah dan ada juga yang pergi dengan kekecewaan dan
kebencian. Namun saat kita berjumpa lagi menjadi bahan tertawaan yang manis
untuk dikenang, mesti itu sebuah kesalahan ataupun kebenaran.
Memang silih
bergantinya masa dan musim yang membawa kita kepada sebuah kesadaran
pembelajaran antara puisi dan intusi yang kita temukan pada kehidupan selalu
menuntut kearifan dan kebijaksanaan.
Namun duka
tetaplah luka ketika kita melihat ribuan mahasiswa dikampus dengan ekonomi
menengah kebawah, yang membawa segudang impian dan harapan kedalam sebuah
instusi pendidikan yang memiliki sistem pengelolaan yang bobrok. Bukan niat
kita mencaci atau mengungkapkan keburukan rumah sendiri. Namun ungkapan itu
lahir dari rasa sayang kita terhadap sebuah institusi pendidikan yang kita
harapkan berubah. Padahal perubahan yang kita harapkan hanya sedikit, jangan
menghalang-halangi Mahasiswa untuk mengaktualisasi diri, masalah biaya dan
pasilitas mahasiswa sadar sendiri akan kebutuhan serta pengelolaannya dalam
berkelompok dan berkreasi bersama.
Kemaren seorang
dosen bertanya, Mengapa kampus yang memiliki Mahasiswa 28.000 orang tidak bisa
menghidupi seorang tukang buku bekas didepan kampus..? aku jawab, iya.. aku tahu toko buku itu, dulu
ada 3 toko buku bekas dan baru didepan kampus, dulu aku sering singgah disana
sekedar baca dan terkadang beli. Namun dibalik jawaban bibir dalam hati aku
berkata “jika anda tahu banyak mahasiswa yang sampai wisuda dikampus ini, tidak
pernah menginjakkan kaki keperpustakaan bagaimana ekspresi anda.? Padahal gak
bayar..! Sampe bukunya pada lapuk tidak
ada yang baca. Hal ini terjadi bukan karna keapatisan mahasiswa, akan tetapi Karena
paranoit berlebih dari pengelola kampus menimbulkan kekakuan, sehingga antar
mahasiswa tidak saling asah, asih dan asuh secara mandiri. Kamu sebagai dosen
ketemu sama mahasiswa Cuma 90 menit setiap hari, mahasiswa dengan mahasiswa
boleh dikatakan 24 jam. Semestinya disinilah fungsi fasilitator dan pengelola
perguruan tinggi memfasilitasi intensitas pertemuan mahasiswa dengan mahasiswa,
menjadi intensitas pertemuan yang positif sehingga terbangun budaya antar sesama
mahasiswa saling asah, asih dan asuh, bukannya malah intensitas pertemuan
mahasiswa dikampus dibatasi, ditekan dan diadu domba karena ketakutan
mengganggu kepentingan bisnis fasilitator dan pengelola perguruan tinggi. Jika
perlakuannya demikian, slogan pendidikan murah itu modus donk.? Tanpa ketulusan
dan keikhlasan..?”
B.
APA KESAN PERTAMA ANDA KETIKA MASUK KAMPUS..?
1. Bagi
yang bermotivasi pada jawaban pertanyaan A.1. wah gedungnya mewah tapi sayang
ya.! Kompetensi dosennya masih kurang memadai dan dosen-dosennya dikelas
melarang serta menjelek-jelekkan kelompok mahasiswa. Laboratoriumnya masih
kurang banget alatnya, perpustakaannya miskin referensi buku-buku, fasilitas
ekstrakulikulernya tidak ada.
2. Bagi
yang bermotivasi pada jawaban pertanyaan A.2 lumayan juga perkuliahan dengan
sisa tenaga dari pekerjaan.
3. Bagi
yang bermotivasi pada jawaban A.3 wah ceweknya cantik-canti dan bohay atau
cowoknya ganteng-ganteng tapi kere.
Namun terlepas
dari apapun jawabanmu merupakan auto kritik bagi mereka yang mau memperbaiki
diri, tetapi bagi mereka yang tidak mau dan atau siap dikritik kamu akan
diincar saat pulang kuliah, setidaknya mendapat satu atau dua kali tampolan.
Karena jawabannya sudah mengganggu ladang bisnis mereka.
D.
BAGAIMANA PENGALAMAN ANDA SELAMA EMPAT SMESTER DIKAMPUS..?
Pengalaman akan
terus menyentuh daya pikir kita, serta memandu kita kepada teori-teori abstrak
atau opini yang pernah kita pelajari atau baca, hingga membawa kita kepada
sebuah kesadaran atau pemahaman baru. Kemudian kesadaran dan pemahaman baru
akan memandu kita pada realitas dan manfaat pendidikan yang sesungguhnya,
hingga pengalaman dan pengetahuanlah yang membuat kita mengerti mana tindakan
orentasi bisnis, politis dan atau mana orentasi akademisi murni dalam suatu
institusi, jawaban bingung ;
1.
Bagi yang bermotivasi jawaban pertanyaan
A.1, A.2 dan A.3 bingung kok banyak banget tagihan, uang seminar, parkir,
kunjungan praktek dan lain-lain.
2.
Bagi yang bermotivasi jawaban pertanyaanA.1,
A.2 dan A.3 bingung kok ketika cuti paksa tidak ada surat pemberitahuan dan
saat didrop out tidak ada surat peringatan 1, 2 dan 3.
3.
Bagi yang bermotivasi jawaban pertanyaan
A.1, A.2 dan A.3 bingung kok pas kemaren petugas pengawas dikti datang alat
laboratoriumnnya lengkap, buku-buku perpustakaannya lengkap, tapi hari ini
tidak ada. Kata kuncinya ada pada sinsalabin.
4.
Bagi yang bermotivasi jawaban pertanyaan A.1,
A.2 dan A.3 bingung kok banyak bangat aturan, struktur dan kewenangan pengelola
pendidikan yang tidak jelas. Purek I kok ngatur rektor, Purek III kok gak
mengikuti perintah pak rektor. Tapi akan kata kuncinya hanya satu “Kata Ketua yayasan”.
Terlepas dari
kebingungan-kebingungan yang anda hadapi nikmati sajalah ketimbang hanya
membuat sampah dalam pikiranmu, tetapi jangan coba-coba menggunakan kata kunci
diatas itu hanya berlaku untuk jabatan Kepala Prodi keatas. Okey selamat
berbingung Ria, tetapi dalam kebingunganmu tetap kedepankan kehati-hatian dan
ketelitian dalam menempatkan pilihan dan tindakan.
Posting Komentar