I. Dasar Pemikiran
Universitas merupakan perguruan tinggi
yang terdiri dari beberapa fakultas. Setiap fakultas yang ada diperguruan
tinggi umumnya dikelompokan berdasar disiplin ilmu yang telah terorganisir.
Adapun tujuan pengelompokan disiplin ilmu tak lain untuk memudahkan
penyelidikan suatu disiplin ilmu. Setiap fakultas dikepalai oleh ketua jurusan,
yang dinamakan Ketua Program Studi (KAPRODI). Dalam menjalankan tugasnya
seorang KAPRODI bertanggung jawab kepada Senator Akademis. Dalam setiap
kebijakan yang dirumuskan tentang suatu disiplin ilmu oleh Senator Akademis,
kemudian direkomendasikan oleh Dekan Fakultas, kemudian diserahkan oleh
Pembantu Rektor II (Purek II) bidang akademik.
Namun
yang terjadi dikampus kita tidak ada senator akademis, sehingga dalam
implementasi proses birokrasi tidak terciptanya birokrasi akademik yang
kondusif dalam suatu disiplin ilmu. Hal ini tentu sangat mengecohkan mahasiswa
dan dosen dalam memahami suatu disiplin ilmu yang menjadi bidangnya. Berangkat
dari dasar pemikiran inilah yang melatar belakangi penulis dalam membuat
penulisan berjudul MENGUAK SITUASI INTERAKSI MAHASISWA DAN DOSEN DALAM BELAJAR
MENGAJAR DI UNIVERSITAS PAMULANG sebagai bahan pendiskusian bersama.
II.
Rumusan Masalah
Penulis menemukan suatu masalah
didalam proses belajar mengajar di Universitas Pamulang, antara lain sebagai
berikut:
1. Apa
yang terjadi pada interaksi antara mahasiswa dan dosen didalam kelas?
2. Bagaimana
interaksi yang terjadi pada dosen di kampus saat proses belajar mengajar?
3. Bagaimana
interaksi yang terbentuk pada mahasiswa dan dosen di lingkungan kampus
Universitas Pamulang?
4. Bagaimana
hubungan antara mahasiswa dan dosen dalam menciptakan suasana kondusif disiplin
akademik di Universitas Pamulang?
III. Batasan Masalah
Penulisan ini hanya memfokuskan pada hubungan
antara mahasiswa dan dosen saat proses
belajar mengajar di Universitas Pamulang. Serta menjelaskan interaksi yang
terjadi antara keduanya dalam menciptakan suasana kondusif disiplin akademik.
IV. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin penulis sampaikan
dalam penulisan ini adalah:
1. Sebagai
bahan pendiskusian mahasiswa dalam meningkatkan cara berpikir dan mendorong
partisipasi aktif di kalangan mahasiswa sebagai insan akademik.
V. Manfaat
Penulisan
Manfaat Teoritis
1. Sebagai
bentuk kontribusi mahasiswa dalam meningkatkan mutu kualitas belajar mengajar
dalam pembentukan disiplin akademis.
Manfaat
Praktis
1. Tulisan
ini digunakan oleh mahasiswa untuk melatih menulis dan cara berpikir
II. Pembahasan
Penulis mencoba
memaparkan masalah umum yang terjadi di Universitas Pamulang yang berkenaan
dengan proses belajar mengajar,
diantaranya:
1. Apa
yang terjadi pada interaksi antara mahasiswa dan dosen didalam kelas?
Analisis:
Kondisi interaksi antara mahasiswa
dan dosen yang kondusif sangat penting untuk menunjang proses belajar mengajar
di dalam kelas. Namun ketika proses belajar mengajar terkadang terhalang oleh
sikap elit para dosen, sehingga menciptakan jurang pemisah antara mahasiswa dan
dosen dalam membuat transparansi kejujuran dan kedisiplinan menjadi tidak
terjaga. Sesungguhnya transparansi dan disiplin merupakan prinsip dasar menjadi
seorang akademis.
Interaksi antara mahasiswa dan
dosen, khususnya difakultas Sastra Jurusan Sastra Inggris terjalin dengan baik.
Hal ini antara mahasiswa dan dosen selalu membangun pola komunikasi yang baik
serta dalam menerapkan hubungan emosional tidak menganut senioritas. Artinya
dalam proses belajar mengajar posisi antara mahasiswa dan dosen tidak merasa
ada yang ‘ ‘lebih’ dan ‘kurang’ dalam hal keilmuan yang menjadi spesifikasinya.
Namun ada pula tak sedikit dari kalangan mahasiswa ataupun dosen, masih terjadi
tumpang tindih dalam hal birokrasi. Sebagai contoh: Dalam pembuatan silabus
mata kuliah yang diajarkan oleh salah satu dosen, penulis masih menemukan
ketimpangan program yang hendak diterapkan. Riil nya adalah indikator
pembelajaran dari setiap materi yang disampaikan kurang terkoordinir secara
jelas. Akibatnya banyak mahasiswa yang mengalami miss ketika berada didalam kelas. Dalam mata kuliah tertentu yang
diajarkan oleh dosen turut pula ketidakpahaman akan pemetaan disiplin ilmu itu
sendiri. Beranjak dari hal ini yang kemudian berdampak pada pencapaian prestasi
mahasiswa.
2. Bagaimana
interaksi yang terjadi pada dosen di kampus saat proses belajar mengajar?
Analisis:
Interaksi
hanya terjadi dua hal, pertama adanya kontak sosial dan komunikasi. Demikian
halnya dengan dosen di kampus saat proses belajar mengajar. Interaksi antara
dosen dan mahasiswa sangat diperlukan guna mempererat ikatan antara pelaku
akademis. Dalam perjalanannya, mempererat ikatan antara subyek pembelajar
diperlukan komunikasi untuk menciptakan harmonisasi di lingkungan
akademis.
Interaksi yang terjadi pada dosen di
kampus universitas Pamulang Jurusan Sastra Inggris berlangsung cukup baik.
Artinya belum dapat dikatakan sangat baik maupun baik. Mengapa demikian? Karena
penulis menemukan masalah umum yang terjadi di Fakultas Sastra Inggris Univ.
Pamulang, seperti: Sikap elit pada dosen tertentu yang berlatar belakang
lulusan Dalam maupun Luar negeri yang terkesan memunculkan ‘ego akademis’.
Artinya bahwa dalam proses mentransfer ilmu pengetahuan masih belum menjalin
komunikasi yang merujuk pada kebutuhan mahasiswa semata-mata. Namun lebih
menonjolkan sistem yang diterapkan oleh pemangku yayasan.
3. Bagaimana
interaksi yang terbentuk pada mahasiswa dan dosen di lingkungan kampus
Universitas Pamulang?
Analisis:
Interaksi
antara mahasiswa dan dosen diperguruan tinggi seperti dua sisi yang tidak dapat
dipisahkan. Artinya tanpa salah satu dari keduanya tidak bisa menjalankan
perannya sebagai pelaku akademis.
Penulis menemukan Interaksi yang
terbentuk pada mahasiswa dan dosen di Universitas Pamulang, misalnya: Hanya
sebatas pembelajar dan pengajar saja. Ini terjadi karena umumnya mahasiswa
universitas Pamulang hanya mengikuti perkuliahan di kelas saja tanpa
menyibukkan diri dalam unit kegiatan mahasiswa. Maka dipastikan interaksi
antara dosen dan mahasiswa hanya dilakukan didalam kelas. Belum secara
menyeluruh interaksi antara mahasiswa dan dosen dilakukan diluar kelas.
4. Bagaimana hubungan antara mahasiswa dan
dosen dalam menciptakan suasana kondusif disiplin akademik di Universitas
Pamulang?
Analisis:
Dalam
menciptakan suasana kondusif disiplin akademik, peran antara mahasiswa dan
dosen adalah sebagai indikator pencapaian prestasi mahasiswa. Cakupannya
meliputi program persiapan pembelajaran yang ditunjang oleh sarana dan
prasarana pembelajaran, fasilitator pendukung proses belajar mengajar serta
ketersediaan bahan ajar, menjadi dasar bagaimana membangun interaksi yang sehat
dilingkungan akademis.
Yang dimaksud dengan kondusif
akademik adalah kondisi di lingkungan akademis yang mampu menciptakan sinergi
antara program, serta pencapaian dalam pengaplikasian ilmu di lingkungan
akademis sehingga menciptakan satu kekuatan dalam tujuan strategis
pembelajaran. Yang penulis amati secara umum pada Fakultas Sastra jurusan
sastra Inggris adalah masih berangsurnya proses kondusif yang dimulai dari kedisiplinan
para dosen yang kerap tepat waktu dalam memulai pelajaran, penggantian mata kuliah
yang rumpang ketika seorang dosen berhalangan hadir. Hal tersebut dari aktifnya
pihak mahasiswa yang menginginkan adanya penggantian mata kuliah yang tidak
dihadiri dosen serta penyampaian materi oleh para dosen yang memberi referensi
maupun rujukan sumber bacaan, sebagai pelengkap informasi mata kuliah.
Posting Komentar